Selamat Datang Di Bandar Uyah

Friday, December 8, 2017

LINTASAN SEJARAH BLAMBANGAN 8

LINTASAN SEJARAH BLAMBANGAN 8
Foto Ilustrasi
Setelah Menak Dedali Putih meninggal dunia, pengganti sebagai raja di Blambangan adalah Siung Laut, cucu dari Menak Dedali Putih dan merupakan anak dari Rabut Macanpethak yang melakukan Sidayatra di Gunung Semeru dan tidak berkenan menjadi Raja Blambangan. (1476-1479).
Dalam babad Demak diceritakan:
Bahwa Adipati Siung Laut mendengar tentang hilangnya keris pusaka Majapahit yang bernama Kiai Condongcampur. Di samping itu juga mendapat petunjuk dari gurunya bahwa jatuhnya Majapahit kurang setahun lagi. (Babad Demak, Slamet Mulyono/Suwaji, hal. 51). Ini berarti ketika itu tahun 1477. Pusaka kerajaan yang lain yaitu Kiai Sengkelat telah berpindah ke Tuban. Siapa yang memiliki keris pusaka ini akan menguasai Pulau Jawa. Adipati Siung Laut bermaksud menguasai Kiai Sengkelat. Maling Caluring mendapat perintah untuk mencuri keris pusaka tersebut. Caluring berhasil melaksanakan tugasnya. Dan diaku saudara dan diangkat menjadi Patih Blambangan. Hanya Sunan Kalijagalah yang mengetahui peristiwa tersebut. Namun Sunan Kalijaga memerintahkan Empu Supa untuk mengambil kembali keris pusaka tersebut.
Dengan tipu muslihatnya akhirnya Supa berhasil mengambil keris pusaka Majapahit tersebut. (Babad Demak I hal. 53-56). Setelah Supa berhasil membuat duplikat keris tersebut, atas perintah Siung Laut, maka supa diangkat sebagai pangeran di Sendang Sidayu dengan gelar Pangeran Sendang, dan djnikahkan dengan putri Adipati Siung Laut sendiri. Hasil pernikahan tersebut membuahkan hasil putra bernama Jakasura. Setelah berhasil membuatkan Prabu Brawijaya sebuah keris yang dinamakan Kiai Mangkurat. Atas persetujuan Prabu Brawijaya dengan Ratu Darawati, Jakasura dinikahkan dengan putrinya bemama Rarasekar. Suatu peristiwa yang tidak dapat diabaikan begitu saja dalam sejarah ialah terjadinya peperangan antara Raden Fatah dari Demak Bintara melawan Prabu Brawijaya dari Majapahit, yang akhimya peperangan itu dimenangkan oleh Demak. Kejadian itu bertepatan dengan tahun 1478.
Perlu dicatat pula setelah Majapahit kosong, yang masih tertinggal di Majapahit hanya permaisuri, Ratu Darawati saja. Semua gegedug Majapahit berdiri di belakang Demak. Kejadian segera berbalik, Adipati Pecattanda kini merupakan andalan Kerajaan Demak.
Negara-negara bagian timur yang tidak takluk kepada Demak semua diperanginya. Termasuk Blambangan dan Bali. Sultan Bintara mengutus dua orang adipati ke Blambangan. Namun kedua adipati tersebut tewas menghadapi bala Blambangan, kerena dikeroyok oleh Adipati Gedung, Bandung, dan Pejarakan, serta Adipati Sidapeksa.
Artadaya dan Tohjiwa itu sebenamya masih paman dan adik Adipati Siung Laut sendiri. Akhirnya Adipati Pecattanda yang mendapat tugas menaklukkan Blambangan. Dalam pertempuran antara Demak dan Blambangan maka fihak Blambangan banyak menderita kekalahan.
Komentar Penulis:
1. Siung Laut kok cucu dari Menak Dedali Putih dan merupakan anak dari Rabut Macanpethak. Bagaimana urutannya ini?
2. Darawati permaisurinya siapa sih? Ini tahun 1478 loh...
3. Adipati Pecattanda, Raden Kusen, kok bisa jadi andalan Kerajaan Demak? Bukankah dia terikat sumpah setianya pada Sunan Ampel untuk selalu membela Majapahit?
4. Sultan Bintara mengutus dua orang adipati ke Blambangan. Namun kedua adipati tersebut tewas dikeroyok oleh Adipati Gedung, Bandung, dan Pejarakan, serta Adipati Sidapeksa. Idih, beraninya main keroyok...
5. Dapat sumber dari mana ini, kok Adipati Pecattanda, Raden Kusen menaklukkan Blambangan? Kapan?
6. Dalam pertempuran antara Demak dan Blambangan maka fihak Blambangan banyak menderita kekalahan. Wes to, pokoknya SALAH + KALAH = BLAMBANGAN

Sumber Tulisan : Penulis Mas Aji Wirabhumi dan BLAMBANGAN KINGDOM X-plorer
Publisher : Bandar Uyah 

No comments:

Post a Comment