Selamat Datang Di Bandar Uyah

Friday, December 8, 2017

LINTASAN SEJARAH BLAMBANGAN 6

LINTASAN SEJARAH BLAMBANGAN 6
Foto ilustrasi
Setelah pusat pemerintahan Kerajaan Blambangan dipindahkan ke daerah Tembokrejo maka pengganti Bhre Wirabumi adalah Menak Dedali Putih atau Menak Sembuyu, salah satu putra Wirabumi yang terkenal sakti.
Menurut Sejarah Nasional Indonesia II dari Marwati Djuned/Nugroho N.S, pada halaman di antara nomor 456 dan 457, halaman silsilah teryata putra Wirabumi berjumlah empat orang, dan salah seorang adalah laki-laki bernama Bhre Pakembangan. Hingga dapat diperkirakan bahwa Dedali Putih ini adalah Bhre Pakembangan tersebut.
Lekkerkerker menjelaskan dengan tegas bahwa Menak Dedali Putih ini adalah putra Bhre Wirabumi yang oleh Raja Majapahit diberi haknya kembali dari ayahnya. Selanjutnya Lekkerkerker menyebutkan bahwa Menak Dedali Putih tewas dalam peperangan melawan Kerajaan Majapahit. (Lekkerkerker, hal. 1034).
Dasanama bagi seorang raja atau orang yang berpengaruh dalam suatu kerajaan atau tempat adalah hal yang wajar, hingga Menak Dedali Putih sendiri mempunyai nama-nama lain, misalnya : Menak Sembuyu dan lain-lainnya. Sebagaimana kelanjutan tulisan tersebut :
"Situs Macan Putih yang terletak di sekitar dusun Gombolirang, desa Macan Putih, Kecamatan kabat, Kabupaten Banyuwangi, secara etimologi mungkin berasal dari nama seorang Raja Blambangan. Sesudah Bhre Wirabumi meninggal dunia pada tahun 1328 Saka (1406 M) dan raja tersebut bemama Macan Putih yang dianggap sangat berperan."
Nama Macan Putih tersebut mungkin dapat juga di identifikasikan dengan nama Rabut Macan pethak dalam prasasti Pasrujambe, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. Tulisan Rabut Macanpethak pada prasasti singkat tersebut mungkin dipahat oleh seorang peziarah (pelaku Sidhayatra) dari daerah Macan Putih (Banyuwangi) yang ingin mendaki gunung Semeru untuk maksud tertentu...
Keberadaan Macan Putih sebagai Raja Blambangan yang pemah melakukan sidhayatra mendaki Gunung Semeru pada tahun 1459 M. tersebut, secara kronologis sezaman dengan keberadaan berdirinya keraton Blambangan II yang terletak di kawasan situs Tembokrejo Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi (Drs. Abd. Choliq, hal. 16.17).
Catatan pertanyaan Penulis:
1. Benarkah Menak Dedali Putih adalah Menak Sembuyu?
2. Benarkah Dedali Putih adalah Bhre Pakembangan?
3. Benarkah ada Raja Blambangan yg bernama Macan Putih?
4. Benarkah Tahun 1459 sezaman dengan berdirinya keraton Blambangan II yang terletak di Tembokrejo Muncar?
Sumber Tulisan : Penulis :Mas Aji Wirabhumi Dan BLAMBANGAN KINGDOM X-plorer
Publisher: Bandar uyah 

2 comments:

  1. Beliau berjuluk pukulun macanpethak atau prabu tapak wuni atau tampouno...kakek buyut aji sutowijoyo, atau minak kembar atau susuhunan prabu tawang alun III

    ReplyDelete
  2. Jika boleh urun kemungkinan probabilitasnya....pernah kepikir g gan..jika sejatinya blambangan ini memang terdiri dari banyak kerajaan otonom yang dipimpin oleh 1 kota raja....dan kota raja tersebut selalu berganti setiap masa....sesuai keputusan dewan rsi yang tersebar di setiap kerajaan otonom tsb....perpindahan status kota raja di lakukan apabila raja inti wafat...dan sistem pemerintahan seperti itu dilakukan untuk menghindari perpecahan diantara anak2 raja...mengingat wilayah pardikan blambangan juga cukup luas....juga hal itu dilakukan demi strategi pertahan dimana kekuatan kerajaan makin merata..salah satu efisiensi pemindahan kekuasaan jika kota raja hancur

    ReplyDelete