Selamat Datang Di Bandar Uyah

Friday, December 8, 2017

LINTASAN SEJARAH BLAMBANGAN 11 Tamat

LINTASAN SEJARAH BLAMBANGAN 11 Tamat
Foto Ilustrasi
Santaguna sebagai Raja Blambangan pernah menyerang dan merebut Panarukan pada tahun 1575 dengan mendapat bantuan dari Bali dan Sumbawa (M. Endo Haijo S. hal. 71). Pada tahun 1585 Santaguna bertapa dan kekuasaan diserahkan kepada putranya yang namanya belum pemah disebut sejarah.
Ketika Santaguna menyerang dan merebut Panarukan yang dikuasai Pajang, Santaguna mendapat bantuan dari Bali dan Sumbawa. Di sini mengisyaratkan adanya keterikatan antara Blambangan, Bali, dan Sumbawa. De Graaf juga menyebutkan tentang berita dari pelaut Eropa yang menyatakan tentang Santaguna Raja Blambangan. Berita Portugis menyebutkan bahwa pada tahun 1559, Panarukan masih di bawah pemerintahan "kafir". Namun tidak ada tanda atau bukti, apakah Santaguna itu bawahan Raja Gelgel.
Pada waktu pemerintahan Santaguna ada kegiatan misi Roma Katolik. Tiga Romo "Capocyn" datang pada tahun 1584 dan disambut baik oleh raja. Namun karena situasi, pos misi tersebut ditutup. Jawa Timur mencoba lagi melawan Mataram namun tak berhasil.
Ketika putra Santaguna menggantikan ayahnya, Kerajaan Mataram ada di bawah kekuasaan Sutawijaya. Sekitar tahun 1586 - 1587, Blambangan ada di bawah pengaruh Kerajaan Mataram dan bahkan putra Santaguna tersebut bertugas/diangkat sebagai Senapati Mataram di Blambangan. (Ketut Ginarsa/Suparman Hs. Bag. IV.4.1. hal 13).
Pada tahun 1587, Gusti Ngurah Panji Sakti (nama mudanya adalah I Barak) raja Kerajaan Buleleng menyerang Blambangan dengan kekuatan pasukan truna Goaknya.
Dalam pertempuran yang dahsyat antara prajurit Buleleng dengan prajurit Blambangan maka putra Santaguna tewas tertikam dengan keris Ki Semang oleh Ki Panji Sakti dan akhimya Blambangan jatuh ke tangan Ki Panji Sakti. Namun, kemenangan ini haruslah ditebus dengan gugumya putra Gusti Ngurah Panji yaitu Ngurah Panji Nyoman Danudrata.
Komentar Mas Aji:
1. Santaguna Raja Blambangan? Wah, maksa banget sih. Nama puteranya aja gak tau gitu.
2. Pajang tidak pernah melebarkan wilayahnya karena sibuk dg perang saudara. Perang antara Sultan Hadiwijaya vs Arya Penangsang setelah itu perang Sultan Hadliri vs Panembahan Senopati. Gak sempat mikir perluasan wilayah. Kok bisa disebut menguasai Panarukan? Aneh!
3. Panarukan masih di bawah pemerintahan "kafir". Namun tidak ada tanda atau bukti, apakah Santaguna itu bawahan Raja Gelgel. Maksudnya apa coba?
4. 1586 - 1587, Blambangan ada di bawah pengaruh Kerajaan Mataram. Ada bukti bahwa Panembahan Senopati pernah menguasai Blambangan? Gak ada. Catatan terjauh kekuasaannya hanya sampai Pasuruan. Itupun bukan diperoleh dg perang, tapi Bupati Pasuruan datang sendiri ke Madiun menyerahkan upeti. Jadi, dimasa Panembahan Senopati, Mataram belum pernah menginjakkan kaki di Blambangan.
5. Blambangan jatuh ke tangan Ki Panji Sakti. Ini sangat tidak mungkin jika dihitung bahwa saat itu Kerajaan Buleleng saja baru berdiri, belum punya kekuatan militer yg kuat. Penduduknya masih sedikit. Sedangkan Blambangan adalah kerajaan tua, wilayahnya luas, dan penduduknya banyak. Ini adudomba. Karena Blambangan n Buleleng rajanya sama2 menantu n pendukung Untung Suropati, maka perlu diadu begini agar bermusuhan.
6. Setelah dibaca semua, pernah anda menemukan sejarah Blambangan dimana kerajaan ini benar2 merdeka? Tidak pernah! Selalu dijajah sana sini dan seterusnya sampai kompemi. Rumusnya tetap ya: Kalah + Salah = Blambangan.
_________
Kita sdh membaca Lintasan Sejarah Blambangan jilid 1 s/d 11. Anda simpulkan sendiri, Sejarah macam apa yg disuguhkan kepada kita selama ini? Bisakah kita ambil manfaatnya untuk diceritakan kepada generasi muda masa depan? Bisakah kita menatap masa depan bangsa yg utuh dan bersatu dengan mempelajarinya? Tidak!
Sejarah selalu menempatkan Blambangan sebagai pihak yang Salah dan Kalah. Blambangan selalu dilihat dr sisi negatif dan antagonis. Itu semua karena para penulis hanya mengekor kepada tulisan2 yg sudah ada sebelumnya. Hasil tulisan satu orang dg orang lainnya sudah bisa ditebak, pasti sama.
Buat apa menulis jika sudah ditulis orang lain? Buang buang waktu n tenaga!

Sumber Tulisan : Penulis Mas Aji Wirabhumi dan BLAMBANGAN KINGDOM X-plorer
Publisher : Bandar Uyah 

No comments:

Post a Comment