BLAMBANGAN MEMBARA 6
ilustrsi foto
Bela Pati
Setelah pertempuran RAUNG, pasukan Blambangan ditarik mundur ke Bayu dan menjadikan sebagai hari berduka bagi Blambangan.
Gugurnya Baswi, veteran Perang Surabaya, yang berhasil merebut meriam dan bedil dari Belanda, juga guru Wong Agung Wilis, serta teladan Satya a Nagri, sungguh sebuah kehilangan besar. Lebih dari itu kematiannya sangat menyakitkan para ksatrya Blambangan. Tipu daya Kapten Kreygerg tidak akan pernah termaafkan.
Disamping berduka karena gugurnya Baswi, pasukan Blambangan juga berbahagia menerima Singamanjuruh pimpinan pasukan Mataram yang membelot dari Kompeni. Untuk menebus gugurnya Baswi dan R. Mas Puger Surawijaya, perang besarpun harus dipersiapkan. Strategy Tempur Supit Urang perlu diganti, tetapi aturan perang Majapahit tidak boleh ditinggalkan.
Sementara Kapten Kreygerg dan Henrich setelah pertempuran itu meneruskan perjalanan menuju Bayu, mereka memilih jalan yang formal dengan penuh ke hati hatian. Di depan dipasang batang pisang yang ditarik kerbau, sehingga apabila ada Songga atau cula akan menembus kerbau atau batang pisang.
Namun ketika pasukan terkena Songga atau cula, maka tak ayal lagi desa Blambangan disekitar tempat itu dibakar dan hancur leburkan. Temuguruh dijadikan lautan api, karena dianggap sebagai pusat Logistik Bayu. Pengungsian besar besaran dari Temoguruh menuju Kedungliwung dikenang rakyat Blambangan dengan lagu PODO NONTON.
Dan pada tgl 18 pagi pasukan Kompeni Mandala Barat telah berada pada posisi .
Kabar bumi hangus Kompeni sampai ke Bayu. Dan dari Bayu hanya ada satu tekad, BELA PATI SETYA A NAGRI.
Strategy tempur yang dipilih OMBAK SAMUDRO (Serangan dilakukan bergelombang dibawah pimpinan Tempur. Tidak seperti yang dilakukan Baswi). Ombak Samudra adalah sebuah strategi yang membutuhkan tingkat keahlian tempur dan disiplin.
Walaupun Kompeni telah membakar persediaan pangan dan desa Blambangan, ternyata tidak setitikpun membuat wong Blambangan ngeri dan takut perang.
Walaupun Kompeni telah membakar persediaan pangan dan desa Blambangan, ternyata tidak setitikpun membuat wong Blambangan ngeri dan takut perang.
Kali ini serangan dimulai oleh Kompeni dengan menembakkan meriam dan kanon, dan bergerak dengan cepat menuju Bayu, seakan akan tanpa perlawanan. Ketika tidak ada perlawanan sama sekali, pasukan Kompeni memburu maju, tanpa terduga muncul gelombang penyerbuan tiada berhenti.
Seketika Leitnant Fisher tersungkur terkena tembakan, dan Kapten Kreygerd tertembus panah. Kapten Kreygerd seperti mereka yang terkena panah, mengalami penderitaan yang luar biasa, kemudian mati menebus kematian Baswi.
Dari pasukan Blambangan Sayu Wiwit dan Sradadi dikabarkan gugur tetapi tidak diketahui jenazahnya ada dimana.
(Bersambung...
Gending podo nonton sejatinya adalah syair kidung yang dilantunkan oleh prajurit bayu yang kehilangan anaknya pasca serbuan tomogoro yang datang secara tiba tiba...
ReplyDelete