Selamat Datang Di Bandar Uyah

Wednesday, December 6, 2017

LINTASAN SEJARAH BLAMBANGAN 2

LINTASAN SEJARAH BLAMBANGAN 2
Foto Ilustrasi sumber Foto

Keberhasilan Aria Wiraraja membantu Raden Wijaya dalam menegakkan Kerajaan Majapahit, akan menetapkan suatu peta sejarah bagi berdirinya suatu kerajaan di ujung timur pulau Jawa. Namun Wiraraja masih akan bertahan untuk tetap menetap di Majapahit, apabila tidak timbul tragedi yang mendorong untuk segera mohon kepada Raja Kertarajasa Jayawardhana membagi daerah Kerajaan Majapahit sesuai janji yang telah diikrarkan.
Pemberontakan Ranggalawe yang mengakibatkan kematiannya merupakan pukulan bathin bagi Aria Wiraraja sebagai ayah kandung Ranggalawe. (Piagam Penanggungan : Lempengan 4a baris 1).
Menurut Lekkerkerker, daerah yang diserahkan kepada Aria Wiraraja meliputi : Lumajang Utara, Lumajang Selatan, daerah Tigang Juru. (Blambangan Indische Gids. 1923.220).
Daerah-daerah itulah yang dikenal sebagai wilayah Blambangan pada zaman Pemerintahan Jayanegara. Sebagai adipati pertama adalah Aria Wiraraja.
Empu Nambi yang menjabat sebagai Patih Amangkubumi Majapahit merasa tidak tentram di Majapahit, disebabkan hasutan-hasutan Mahapati yang memang mengincar kedudukan patih yang dijabat Nambi. (Slamet Mulyono PPSIM. hal. 152).
Keberadaan Nambi di Lumajang digunakan Mahapati menghasut Jayanegara untuk menghancurkan Nambi sekeluarga. Setelah Lumajang dikalahkan pada tahun 1316, Lumajang kembali bersatu dengan Majapahit. Prasasti Lamongan tidak bertarikh menyatakan bahwa Blambangan diberi status tanah swatantra, dihadiahkan raja kepada masyarakat Blambangan. (Slamet Mulyono, PPSIM. hal. 154).
Setelah Nambi dihancurkan oleh Jayanegara Raja Majapahit pada tahun 1316 M, maka pada tahun 1328, menurut Babad Notodiningratan hal. 275 : Winarsih Arifin terdapatlah seorang Raja Blambangan yang bergelar Menak Sopal. Selanjutnya pada tahun 1331 M terjadi pemberontakan Sadeng. Namun sejauh ini belum ada keterangan atau pendapat tentang nama Raja Sadeng yang mengadakan pemberontakan tersebut, atau pun hubungan dan keterkaitan antara Menak Sopal dengan peristiwa serta pemberontakan Sadeng tersebut.
Catatan Penulis
Selalu, orang menulis sejarah Blambangan berusaha mencari catatan tertuanya, bukan mencari rasionalitasnya. Akibatnya, hal2 yang tidak berhubungan sekalipun dikait2kan agar terkesan pendapatnya kuat. Kutip sana sini. Dan sim salabim, jadilah sejarah resmi yang diakui keilmiahannya oleh publik mainstream.
Jika dalam Lintasan Sejarah Blambangan (1) kemaren sudah dikait2kan dengan Prasasti Ranu Gumbala dan Nararya Kirana, maka dalam Lintasan Sejarah Blambangan (2) ini dilaitkan dengan Arya Wiraraja dan Mpu Nambi. Sebenarnya Blambangan memang tidak ada hubungannya dengan Lamajang Tigangjuru, namun dipaksakan seolah Lamajang Tigangjuru dengan Blambangan adalah satu kerajaan yang sama dan berhubungan. Namun itulah sulap

No comments:

Post a Comment