Cerita Legenda Asal Usul Desa Watukebo Rogojampi
Desa Watukebo termasuk wilayah Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi yang terbentuk pada tahun 1930.Sekitar 5 km dari Kecamatan Rogojampi. Desa Watukebo termasuk Desa yang terletak disebelah paling timur dari pulau jawa ,dimana sebelah timurnya dari desa Watukebo adalah selat Bali.
Monumen Watukebo sekarang masih bisa dilihat di SDN 1 Watukebo Rogojampi.
Konon Jaman dahulu pada suatu Hari Raja Sultan Agung dari Mataram ingin member cindera mata berharga kepada Ida Bagus Jelantik, Raja Kerajaan Kelungkung, Bali. Cindera mata tersebut berupa 44 ekor kerbau yang disebut Maesa Ndaru. Raja Sultan Agung kemudian memerintahkan kepada patihnya, Patih Landung, untuk menyerahkan cindera mata tersebut.
Patih Landung segera berangkat ke Klungkung bersama 44 ekor Maesa Ndaru. Jarak antara Kerajaan Mataram dan Kerajaan Klungkung sangat jauh. Sampai di Belambangan, Patih Landung merasa sangat letih, dan kemudian beristirahat di bawah sebuah pohon besar. Tetapi karena begitu letihnya, ia tertidur hingga pagi hari. Ketika ia membuka matanya, hari telah siang dan ia merasa kehilangan waktu.
Patih Landung segera membangunkan kerbau-kerbau yang dibawanya. Tetapi ada seekor kerbau besar yang tidak mau bangun sehingga membuat Patih Landung sangat marah. Ia mencoba membangunkanya hingga beberapa kali. Karena tetap tidak mau bangun, Patih Landung berteriak kepada kerbau tersebut. “ Kamu menghinaku! Sikapmu keras bagaikan batu!”.
Kerbau yang besar tapi malas tersebut tiba-tiba benar-benar berubah menjadi batu. Melihat peristiwa tersebut kerbau-kerbau yang lain menjadi ketakutan dan lari ke berbagai arah. Hanya dalam sekejap mata binatang-binatang tersebut tidak lagi kelihatan ekornya. Patih Landung tertegun, dan kemudian mengajak para pengawal untuk kembali ke Mataram, melaporkan apa yang terjadi kepada Baginda Sultan Agung. Patih Landung akan minta maaf, dan siap menerima hukuman dari rajanya. Kerbau yang berubah menjadi batu tersebut oleh warga masyarakat yang bertempat tinggal di sekitarnya disebut Watu Kebo “batu (yang menyerupai) kerbau”.@Sumber Google
Group Fb: Banjoewangie Tempo Doeloe
No comments:
Post a Comment