Selamat Datang Di Bandar Uyah

Tuesday, January 9, 2018

KETERLIBATAN INGGRIS DALAM PERANG BLAMBANGAN 8

KETERLIBATAN INGGRIS DALAM PERANG BLAMBANGAN 8

foto ilustrasi


Blambangan dan explorasi emas di Australia.
Selain memutus logistik Perancis dari Nusantara, pada masa itu di Australia sedang dimulai explorasi ema pada tahun 1800, yang berdampak semakin padatnya pelayaran antara Inggris dan Australia. (Richards Tropical Encyclopedia, The Richards Company Inc New York, volume 5.543)
Dengan demikian, peranan Blambangan untuk mendukung padatnya pelayaran antara Inggris ke Australia menjadi sangat penting.
Dalam bukunya History of Java, Sir Stanford Raffles menyatakan kekagumannya pada tanah Blambangan. Di Blambangan, Raffless menemukan patung perunggu dan pohon beracun (Anchar, Linneaus) yang terbesar di dunia. Dan pohon itu hanya tumbuh di tanah yang subur (Thomas Stanford Rafless History of Java. 2008.30).
Oleh karena itu patut diduga bahwa dia adalah satu satunya Gubernur Jendral yang mengunjungi Blambangan.
Demikian pentingnya Blambangan bagi Raffless, maka dia membangun kembali jalan kerajaan Blambangan dari Banyuwangi ke Kalibaru, dan membangun kembali kota Banyuwangi yang jejaknya masih nampak sampai saat ini.
Disamping itu juga membuka perkebunan kopi, teh, di tepi G.Raung (Gleenmore, Gleen levish, Gleeennaloch) dan perkebunan pisang serta pabrik beras (antara lain pabrik beras Gladak). Pelabuhan Banyuwangi juga dibangun kembali.
Diduga kuat pembangunan ini untuk mendukung explorasi emas yang dilakukan di Australia 1800. (Richards Tropical Encyclopedia, The Richards Company Inc New York, volume 5.543).
Kapal Inggris yang akan ke Australia dan sebaliknya hanya memiliki tempat persinggahan Afrika Selatan, Yaman/emirat Arab, India, dan Bengkulu.
Dari Bengkulu ke Australia masih harus menempuh puluhan ribu Kilometer, maka Blambanganlah daerah di tepi Lautan India yang dianggap paling subur dan mampu memenuhi kebutuhan Logistik perjalanan.
Meskipun hubungan Blambangan dengan Inggris tergolong singkat, tetapi demikian baiknya hubungan itu, hal ini terbukti banyaknya kata-kata Bahasa Inggris yang digunakan dalam bahasa pergaulan rakyat Banyuwangi. Seperti:
~Sulung dari kata "so long" namun bermakna duluan,
~Nagud dari kata "no good" bermakna jelek,
~Ngepos dari kata "pause" bermakna berhenti,
~Kekel dari kata "cackle" bermakna tertawa terpingkal-pingkal,
~Begal dari "beggar" bermakna merampas,
~Enjong dari kata "enjoy" bermakna enak, menyenangkan,
~Kampah dari kata "come back" bermakna mampir, untuk yang sudah akrab,
~dsb.
Demikian juga sebuah bangunan di Banyuwangi tetap dikenal sebagai Inggrisan, walau hanya dipakai oleh Inggris selama enam tahun, padahal bangunan itu kemudian digunakan Belanda selama ratusan tahun.
Bersambung...


No comments:

Post a Comment