Selamat Datang Di Bandar Uyah

Friday, January 5, 2018

KETERLIBATAN INGGRIS DALAM PERANG BLAMBANGAN 3

KETERLIBATAN INGGRIS DALAM PERANG BLAMBANGAN 3

foto ilustrasi

Inggris dan Bengkulu
Ketika VOC telah menguasai Banten sejak tahun 1600, dan mengusir EIC (badan dagang Inggris) dari Banten, dari Jakarta dan dari Banda pada tahun 1625, maka Inggris mulai mencari pijakan baru.
Karena Inggris telah memiliki hubungan yang sangat baik dengan Blambangan sejak tahun 1600, maka Inggris hanya membutuhkan pijakan di Sumatera.
Semula Inggris, berkeinginan mengikat perjanjian dengan Sultanah Aceh Zaqiyat ud din Inayat Shah, tetapi Sultanah menolak. Kemudian Inggris menghubungi kedatuan Baros dan Pariaman. Baros dan Pariaman dapat menerima tawaran tersebut, karena VOC yang dikenal ganas juga mulai melirik Pariaman.
Tetapi dua hari menjelang keberangkatan armada Inggris ke Pariaman, Kedatuan Bengkulu juga mengirimkan utusan ke Inggris, meminta Inggris dapat melindungi Bengkulu dari penjajahan VOC. (Untuk diingat kalau VOC menekankan kekuasaan, sedang EIC (Inggris) menekankan hubungan dagang. Maka Inggrispun membangun pijakan di Bengkulu. (Alaan Harfield (1995): Bencolen : A history of the Honourable East India Company’s, Garrison on the west coast Sumatra (1685 -1825).
Pada tahun 1685 utusan Inggris disambut Orang kaya Lela, dan Patih Setia raja Muda. Hubungan dagang kemudian dilanjutkan pembangunan Garrison (kompleks Militer) berupa benteng, yaitu benteng Malborough dan juga membangun faktory. (Firdaus Burhan (1988) Bengkulu Dalam Sejarah)
Disisi lain penguasaan VOC atas laut Jawa sangat menindas pedagang Nusantara Timur, yang telah lama memiliki hubungan dengan kerajaan Melayu, China, dan India, sehingga mereka memilih lewat lautan Hindia dan menjadikan Ulupampang sebagai pelabuhan persinggahan. Maka Ulupampang menjadi pelabuhan yang ramai karena menjadi pertemuan pedagang Nusantara dan Inggris.
Ini terbukti sejak awal tahun 1600an Ulupampang mampu mengekspor, sarang burung walet seharga f 4000, bahan lilin 10 pikul, dan beras 600 ton setiap tahun. (Drs I Made Sudjana MA. Nagari Tawon Madu 22).
Bersambung

Sumber Tulisan 
Publisher : Bandar Uyah 

No comments:

Post a Comment