Selamat Datang Di Bandar Uyah

Sunday, January 7, 2018

KETERLIBATAN INGGRIS DALAM PERANG BLAMBANGAN 6

KETERLIBATAN INGGRIS DALAM PERANG BLAMBANGAN 6

foto ilustrasi
Penemuan Australia dan pembumi hangusan Blambangan.
Tahun 1770 Eropa digemparkan oleh berita penemuan benua baru* oleh James Cook yang kemudian disebut Australia (The Richards Company Inc New York, volume 5.543).
Dengan ditemukan Australia kini kedudukan Blambangan semakin penting, karena untuk berhubungan antara titik titik jajahan Inggris di China dengan Australia itu, Inggris tentu harus menempuh jalur melingkar melalui selat Bali, Madura timur, Selat Makassar. Hal ini karena selat Singapore dan laut China, dan laut Jawa telah dikuasai Belanda.
Dengan demikian posisi Blambangan menjadi sangat penting bagi penguasaan jajahan Inggris di Asia dan Australia, bagi penguasaan kekayaan yang tersimpan di bumi Sumatra dan Borneo serta support logistik dan pengamanan jalur perhubungan dengan Australia.
Pada tahun itu juga ternyata wong Agung Wilis dapat meloloskan diri dari penawanan Belanda di pulau Banda, kemudian tinggal di Bali, sehingga wong Agung Wilis, dapat dinyatakan sebagai satu-satunya tahanan VOC yang dapat meloloskan diri.
Dan pada tahun 1771 muncul pemberontakan Pangeran Rempeg Jagapati yang disebut juga Pseduo Wilis. Yang membuktikan betapa masih kuatnya pengaruh Wong Agung Wilis.
Sekali lagi sumber-sumber Belanda meremehkan sebab dan kekuatan pemberontak, dengan mengatakan pemberontakan itu hanya disebabkan oleh perbuatan Mas Rempeg, melarikan istri bupati.
Tetapi VOC sekali lagi mendatangkan bantuan tentara yang sangat besar dari Surabaya. Pada tgl 14 Desember 1771, VOC mempersiapkan sekitar 2.000 laskar Madura, dibawah pimpinan Alap Alap, seorang tentara pribumi profesional VOC, yang diperkuat dengan pasukan meriam Belanda dipimpin oleh Kapten, Vaandrig Schaar dan Cornet Tinne seorang perwira tamatan Akademi Perancis yang terbaik di dunia.
Namun kekuatan tentara VOC yang sedemikian hebat itu dapat dipukul mundur oleh para pejuang Blambangan, bahkan Kapten Vandrig Schaar dan Cornet Tinne terbunuh (I Made Sudjana, Nagari Tawon Madu, 79) Karena itulah VOC kemudian menghentikan penyerbuan selama 11 bulan.
Baru pada tgl 1 Oktober 1772 mendatangkan lagi sekitar 5.000 laskar termasuk beberapa serdadu Eropa untuk menggempur pemberontak (I Made Sudjana MA, Nagari Tawon Madu 80).
Dengan fakta tersebut diatas, VOC telah memberikan catatan penduduk yang tidak benar.
Disamping itu tanpa mengurangi keyakinan atas keberanian serta strategy laskar Blambangan yang diakui oleh para sejarawan, penulis mencurigai keterlibatan Inggris dalam pemberontakan ini.
Hal ini menjadi semakin jelas, ternyata para pejuang Blambangan mampu membangun pertahanan di Nusa Barong pada tahun 1773 dengan persenjataan yang sangat canggih yaitu memiliki 8 kapal yang dilengkapi masing-masing dengan sepucuk meriam, dan 100 pucuk senapan. Saat itu, Nusa Barong menampung 3.000 penduduk (NTM 84).
Sehingga pelayaran di lautan Hindia masih dalam cengkeraman Blambangan Lebih meyakinkan lagi keterlibatan Inggris ketika akhirnya merebut Bengkulu dan mendirikan Benteng Malborough, benteng terbesar kedua di Asia.
Sesuai catatan pada British Library and India Office Collections, pada tahun 1790 benteng tersebut menyerupai sebuah kota kecil, dihuni oleh para petinggi atau perwira senior tentara Inggris dan pegawai sipil bersama keluarganya dan dilengkapi pencatatan perkawinan, pembaptisan dan kematian penduduk.
Bersambung


Sumber Tulisan 
Publisher : Bandar Uyah 

No comments:

Post a Comment