Selamat Datang Di Bandar Uyah

Friday, January 5, 2018

KETERLIBATAN INGGRIS DALAM PERANG BLAMBANGAN 4

KETERLIBATAN INGGRIS DALAM PERANG BLAMBANGAN 4

foto ilustrasi
Blambangan Yang Strategis dan Menguntungkan
Betapa pentingnya Blambangan dalam kaitannya dengan Inggris, terbukti kerajaan Blambangan telah tercantum dalam peta pelayaran dunia yang dibuat Inggris tahun 1629 (National Library Singapore).
Kehadiran pedagang Inggris semakin sering pada masa Jaya Blambangan, yaitu pada masa Susuhunan Tawangalun (1655 sd 1690).
Pada masa Tawangalun kehadiran pedagang Inggris menjadi setiap enam bulan sekali. (Drs I Made Sudjana Nagari Tawon Madu 61). Kehadirann pedagang Inggris yang sangat sering tersebut, menimbulkan kekawatiran VOC sehingga VOC mengirim utusan Jeremias van Vliet menghadap susuhunan Tawangalun pada tahun 1690. Tapi permintaan hubungan ini tidak ada kelanjutannya. Dan setelah itu VOC memutar balikkan fakta bahwa selat Bali rusuh dan penuh kekacauan (Drs I Made Sudjana Nagari Tawon Madu 62). Ternyata pernyataan itu harus ditafsirkan bahwa Ulupampang telah menjadi tempat yang paling sering dikunjungi kapal kapal Inggris untuk melanjutkan perjalanannya ke Timur menuju Pasir dan Banjarmasin (I Made Sudjana MA. Nagari tawon Madu 60).
Pantaslah hal itu telah merubah motivasi Inggris, kalau awalnya hanya sebagai tempat persinggahan maka pada tahun 1760, Ulu Pampang/Blambangan mulai dilirik sebagai tempat berpijak.
Pada tahun 1765, konsul EIC merekomendasikan beberapa pelabuhan yang cukup tepat untuk pendirian perwakilan perdagangan EIC, termasuk di Blambangan (DR. Sri Margana Perebutan Hegemoni Blambangan 49). Setelah itu yaitu tahun 1766, kehadiran kapal Inggris semakin sering. Jika sebelumnya hanya sekitar 6 bulan sekali, maka mulai tahun 1766 hampir setiap bulan, bahkan kadang kadang dua kali setiap bulan, (Drs I Made Sudjana MA. Negara Tawon Madu 61).
Dan pada bulan Agustus 1766 tiga kapal besar Inggris diikuti lima kapal belas chialoup, dan dua puluh lima pecalang dan seratus kapal yang lebih kecil, membawa pelaut bugis dan Madura tiba di Blambangan di bawah komando Edward Coles (DR. Sri Margana Perebutan Hegemoni Blambangan 49).
Tidak dijelaskan apa yang dilakukan oleh armada yang sangat besar ini. Tetapi Thomas Stanford Raffless menjelaskan bahwa setelah itu, seorang berkebangsaan Inggris, Mr.Yesse, mulai membangun pemukiman di Blambangan. Pemukiman itu dinilai sangat tepat. Demikian baiknya tempat itu sehingga tempat tersebut disamakan kedudukannya dengan Pinang di Malaya. (Thomas Stanford Raffless History of Java 144).
Selain itu, Stanford Raffless, juga memuji keberhasilan pemerintahan Blambangan. Tetapi kemudian Mr Yesse diangkat menjadi Residen di Borneo, sehingga pembangunan pemukiman itu dihentikan dan dinyatakan gagal. Thomas Stanford Raffless menyesalkan kegagalan pembangunan pemukiman itu, dan mengemukakan analisa bahwa kegagalan pembangunan tersebut karena pemukiman tersebut semata mata disebabkan dikhususkan untuk militer, tanpa ada pedagang profesional atau pedagang petualang yang disertakan di pemukiman tersebut. (Ho J.148)
Bersambung

Sumber Tulisan 
Publisher : Bandar Uyah 

No comments:

Post a Comment