Ilustrasi foto tulup atau sumpit khas banyuwangi |
Tulup ialah sumpitan khas Banyuwangi, berupa pembuluh yang di
buat dari buluh (bambu).Kita mengetahui budaya sumpitan ini terdapat juga di daerah-daerah lain di seluruh Nusantara,namun tulup Banyuwangi mempunyai bentuk,ukuran dan konstruksi yang berbeda,yang tidak sama dengan daerah-daerah lain.
buat dari buluh (bambu).Kita mengetahui budaya sumpitan ini terdapat juga di daerah-daerah lain di seluruh Nusantara,namun tulup Banyuwangi mempunyai bentuk,ukuran dan konstruksi yang berbeda,yang tidak sama dengan daerah-daerah lain.
Tulup Banyuwangi dibuat dari dua laras buluh (rangkap),luar dan dalam.Buluh bagian luar berpenampang sekitar 3 sampai 3,5 cm, sedang buluh bagian dalam berpenampang (lobangnya) + 1 cm. Panjang tulup sekitar 2 sampai 2,5 m.Biasanya dibuat dengan rapi dan halus sekali.
Budaya tulup ini terdapat hampir di seluruh daerah masyarakat
Oseng.Digunakan untuk berburu burung dll.,tapi umumnya untuk berburu tupai, karena masyarakat asli Oseng suka memakan tupai. Namun pada jaman dahulu tulup ini merupakan senjata perang, dengan damak (peluru yang dibuat dari bambu yang diraut sepanjang + 30 cm, dengan ujung runcing berkait dan pangkalnya dibebat dengan kapas),yang Beracun
Oseng.Digunakan untuk berburu burung dll.,tapi umumnya untuk berburu tupai, karena masyarakat asli Oseng suka memakan tupai. Namun pada jaman dahulu tulup ini merupakan senjata perang, dengan damak (peluru yang dibuat dari bambu yang diraut sepanjang + 30 cm, dengan ujung runcing berkait dan pangkalnya dibebat dengan kapas),yang Beracun
Pada waktu ini tulup banyak terdapat terutama di desa-desa Oseng tertentu,seperti di Aliyan Kecamatan Rogojampi,
di Kemiren Kecamatan Glagah,Boyolangu Kecamatan Giri dan sekitarnya.
di Kemiren Kecamatan Glagah,Boyolangu Kecamatan Giri dan sekitarnya.
Sumber: Group facebook Banjoewangie Tempo Doeloe
No comments:
Post a Comment