Baling Baling, Kitiran, Kiling Khas Kabupaten Bayuwagi |
Baling Baling, Kitiran, Kiling Khas Kabupaten Bayuwagi
Kiling ialah kitiran atau baling-baling yang dibuat dari bahan
dan bentuk yang khas Oseng,yang tidak akan dijumpai di daerah lain di manapun.Kiling ini dipasang pada standar yang disebut "panjeran",yang ditempakan di atas pohon yang tinggi.
dan bentuk yang khas Oseng,yang tidak akan dijumpai di daerah lain di manapun.Kiling ini dipasang pada standar yang disebut "panjeran",yang ditempakan di atas pohon yang tinggi.
Kiling merupakan permainan kesenangan bagi masyarakat pedesaan Oseng,karena itu panjeran kiling bisa kita jumpai di hampir seluruh daerah pedesaan masyarakat Oseng.Di desa Kamiren (Kecamatan Glagah) di desa Aliyan (Kecamatan Rogojampi) Dengan berbagai ukuran dari 1,5 meter sampai 5-6 meter,bahkan ada kiling yang dibuat dengan ukuran sampai 8 meter.
Yang menarik dari kiling Banyuwangi ini ialah,selain dibuat
dari bahan kayu tertentu,seperti kayu timaha,loloan,mangir, kedaya dsb.kiling Banyuwangi ini mempunyai bentuk yang unik. Bagian kanan dan kiri kiling ini mempunyai bentuk dan ukuran panjang yang berbeda. Bagian kanan yang pendek, yang disebut "wadonan" (perempuan) dibuat lurus,sedang bagian kiri yang disebut "lanangan" (laki-laki) dibuat agak lebih tipis tapi lebih panjang daripada bagian kanan, yang bagian ujungnya (+ 1/3 bagiannya) dibuat agak bengkok ke belakang.
dari bahan kayu tertentu,seperti kayu timaha,loloan,mangir, kedaya dsb.kiling Banyuwangi ini mempunyai bentuk yang unik. Bagian kanan dan kiri kiling ini mempunyai bentuk dan ukuran panjang yang berbeda. Bagian kanan yang pendek, yang disebut "wadonan" (perempuan) dibuat lurus,sedang bagian kiri yang disebut "lanangan" (laki-laki) dibuat agak lebih tipis tapi lebih panjang daripada bagian kanan, yang bagian ujungnya (+ 1/3 bagiannya) dibuat agak bengkok ke belakang.
Konstruksi ini akan mempengaruhi suara (disebut "gebrig") yang ditimbulkannya pada saat kiling tersebut berputar,misalnya: "ngungkung,nggebrak,ngokok, ngepruk, nggereng" dsb. Suara ini dapat terdengar sampai berkilo-kilo meter dari panjerannya. Dan dari bentuk atau warna suara inilah sebuah kiling disenangi atau dihargai.Karena itu setiap kiling yang terkenal mempunyai nama yang biasanya disesuaikan dengan bunyi yang ditimbulkannya. Ada yang dinamakan Si Macan,karena suaranya yang seperti aum macan,ada yang diberi nama Si Ombak,karena suaranya seperti ombak,bahkan ada yang diberi nama Si Montor Mogok, karena suaranya seperti suara mobil mogok.
Selain bentuk dan suara kiling yang khas di atas,bentuk panjeran kiling Banyuwangi juga tidak sama dengan bentuk berbagai panjeran kitiran di daerah-daerah lain.Perbedaan yang tampak menyolok,yang merupakan khas Banyuwangi adalah pada bagian "manggar" dan "buntutan"nya, yaitu bagian yang mencuat ke belakang (pengarah angin) yang biasanya diberi "gombyok" ( rumbai-rumbai) dari "dhoni" ( daun pohon rotan).
Bagaimanapun, apabila dilihat dari kojauhan, panjeran panjeran kiling ini telah memberikan warna khas pedesaan Oseng
Bagaimanapun, apabila dilihat dari kojauhan, panjeran panjeran kiling ini telah memberikan warna khas pedesaan Oseng
Sumber: Banjoewangie Tempo Doeloe
No comments:
Post a Comment